Wow, Ini Sosok Asli Dari Rose DeWitt Bukater Dari Titanic!

Penggemar film romance pastinya ingat dong dengan film Titanic? Film yang dirilis pada tahun 1997 ini tidak hanya menjadi fenomenal karena diangkat dari kisah nyata musibah tenggelamnya kapal RMS Titanic di tahun 1912 tetapi juga karena film ini mengisahkan tentang kisah cinta tragis a la Romeo dan Juliet antara dua pemeran utama, yaitu Jack Dawson dan Rose DeWitt Bukater Calvert.
Dan pastinya Anda juga bertanya-tanya, jika kisah kapal Titanic yang tenggelam akibat bertabrakan dengan bongkahan gunung es ternyata merupakan kisah nyata, could it be memang kisah cinta antara Jack dan Rose juga merupakan hal nyata yang direkam oleh sejarah? Well, sayangnya James Cameron telah mengkonfirmasi bahwa Jack dan Rose merupakan tokoh-tokoh fiksi buatannya.

top-7-strangely-unique-things-that-sank-with-titanic

Akan tetapi, sosok Rose titanic asli memang benar-benar nyata dan pernah hidup di dunia ini, walaupun ia hidup dengan nama lain. Meet Beatrice Wood, seorang puteri dari keluarga aristokrat yang lahir di tahun 1893 di kota San Fransisco, California. Sama seperti Rose, Beatrice memiliki sifat yang pemberani, sedikit pemberontak dan senang mencoba berbagai macam hal baru, sebuah sifat yang relatif langka ditemukan dalam pribadi puteri-puteri bangsawan pada saat itu. Di usia 5 tahun, Beatrice dan keluarganya pindah ke kota New York. Beatrice sempat dikirim untuk menuntut ilmu di sekolah biara di Eropa, dan di benua tersebutlah ia menemukan kecintaannya terhadap karya-karya seni, peninggalan sejarah dan seni di museum, serta seni theater.

Di kalangan keluarga bangsawan saat itu ada satu adat istiadat yang dilakukan oleh setiap keluarga ketika puteri dan putera mereka menginjak usia remaja yaitu menggelar pesta debutante dimana puteri dan putera bangsawan diperkenalkan secara formal ke tengah-tengah masyarakat dan juga sebagai ajang untuk menemukan calon jodoh. Di tahun dimana kapal Titanic yang sesungguhnya tenggelam, dan di saat yang sama tahun tersebut merupakan saat dimana ia seharusnya menggelar acara pesta debutante, Beatrice membelot dan membatalkan semua rencana pesta dan bersikeras untuk melanjutkan pendidikannya dengan mendaftar ke sekolah seni.

Tak tanggung-tanggung, ibu dari Beatrice pun menuruti kemauan anaknya walaupun dengan cara yang sangat extravagant yaitu dengan mengirimkan Beatrice langsung untuk belajar ilmu seni ke Perancis, dan juga dengan memerintahkan seorang pendamping untuk menemani puterinya. Tetapi, setelah merasa tidak cocok dengan pilihan sekolah yang dirujuk oleh ibunya, Beatrice memutuskan untuk pindah dan menuntut ilmu di Giverny, kota dimana banyak seniman berkumpul. Setelah sempat terlibat cekcok dengan pengantarnya dan tinggal di atas loteng, ibu Beatrice menjemputnya dan membawanya kembali ke Paris.

Di Paris, Beatrice mengembangkan bakat seni-perannya dengan bergabung ke dalam grup teater bernama French National Repertory Theatre dengan nama panggung Mademoiselle Patricia. Selama menuntut karier di teater tersebut, Beatrice berhasil memerankan lebih dari 60 peran lho. Keren sekali, ya?

Di tahun 1918 Beatrice nekat meninggalkan New York dan berpindah tempat ke kota Montreal, walaupun lagi-lagi ibunya berhasil menemukan keberadaannya dengan menyewa jasa detektif swasta. Merasa jengah dengan intervensi ibunya, Beatrice pun mengambil tindakan nekat dengan menikahi teman baiknya, seorang manajer teater bernama Paul. Sayangnya, Paul memanfaatkan kekayaan yang dimiliki oleh Beatrice dan keluarganya untuk memuaskan hobi gambling-nya. Untungnya, orangtua Beatrice berhasil menangkap gelagat yang tidak mengenakkan dari suami Beatrice dan berhasil mendorong Beatrice untuk mengakhiri pernikahannya dengan Paul.

Hingga kini Beatrice Wood dikenal baik sebagai pengrajin tembikar. Kariernya dimulai ketika ia membeli satu set piring desserts dengan gaya baroque yang sangat indah. Saat ia menyadari bahwa ia tidak dapat menemukan teko yang sesuai, ia memutuskan untuk membuatnya sendiri dengan mengikuti kursus keramik di Sekolah Tinggi Menengah Atas Hollywood di tahun 1933. Setelah itu ia melanjutkan latihan membuat keramik di bawah didikan seniman-seniman keramik berpengaruh seperti Glen Lukens, Gertrud dan Otto Natzler.

Dan tidak hanya ia sukses menjadi seniman keramik yang karyanya dipajang di berbagai macam art exhibitions ternama, ia juga meluncurkan buku “The Angel Who Wore Black Tights”, dan beberapa tahun selanjutnya ia meluncurkan buku autobiografinya yang berjudul “I Shock Myself”, beserta buku-buku lainnya. Dan dari buku autobiografinya lah James Cameron menemukan sosok Rose di dalam pribadi Beatrice.

Terlepas dari perannya yang secara tidak langsung menginspirasi pembuatan tokoh Rose, Beatrice menolak keras untuk menonton cuplikan video Titanic yang dibawakan oleh James Cameron, dan pemeran Rose di usia tuanya yaitu Gloria Stuart. Ia mengetahui bahwa film tersebut adalah kisah yang menyedihkan dan ia tidak ingin merasakan sedih, at least tidak ketika ia udah berada di usia 104 tahun. Beberapa hari setelah pertemuannya dengan James Cameron, Beatrice Wood menghembuskan napas terakhirnya di usia 105 tahun.
Wow, siapa yang menyangka ya ternyata sosok Rose di dunia nyata merupakan tokoh yang sangat tegar dan juga berpengaruh. Benar-benar sosok yang inspiratif ya?

Source: https://reelrundown.com/film-industry/Beatrice-Wood-The-Woman-James-Cameron-Modeled-Rose-Calvert-in-Titanic-After
http://breaktime.co.id/entertainment/movie/fenomenal-siapa-pelukis-asli-foto-bugil-rose-di-ldquotitanicrdquo.html