Anda yang pernah berkunjung di Kota Jogja, mungking tak asing dengan istilah Angkringan. Jika diartikan Angkringan sama dengan “tongkrongan”, atau dapat diartikan sebagai tempat berkumpul dan “ngobrol”. Saat lagi ngumpul-ngumpul rasanya kurang pas tanpa “cemilan”. Maka, Angkringan di Jogja sangat tepat bagi mereka yang sedang berkumpul dan atau sekedar nongkrong-nongkrong.
Angkringan merupakan sajian makanan dan minuman yang terdapat di pinggir jalan dengan pemandangan lampu dan keramaian kota. Meski sederhana, hanya dengan gerobak dengan diterangi lampu minyak /teplok, angkringan jadi tempat pilihan untuk sekadar makan dan tempat ngobrol. Di Jogja, warung bisnis kuliner angkringan sederhana terdapat di tiap sudut kota. Angkringan menjadi fenomena tersendiri, karena menurut sebuah penelitian, Angkringan di Jogja mencapai hingga dua ribuan gerobak.
Sumber gambar: https://pelakuukm.blogspot.com/2014/12/memulai-bisnis-restoran-mobile.html
Fenomena kuliner angkringan di Jogja
Hampir tiap bisnis kuliner angkringan menyediakan menu jajanan yang sama. Minuman di angkringan yang menjadi favorit adalah jahe susu dan kopi joss, yaitu kopi yang dicampur dngan arang yang membara. Untuk makanan utama yaitu nasi kucing, biasanya terdiri dari nasi sambal ikan teri atau oseng tempe yang dibungkus kertas minyak. Di angkringan tersedia juga bermacam makanan ringan, seperti gorengan tempe maupun tahu, sate jeroan, sate ceker ayam, dll.
Semuanya bisa disantap langsung dan bila perlu dibakar di atas bara juga bisa. Meski menu angkringan relatif sederhana, namun antusias masyarkat Jogja untuk menimatinya sepertinya tak pernah surut. Keistimewaan lain, Angkringan di Jogja ini telah masuk dalam lingkaran ekonomi kelas mikro yang dahsyat, mampu mencukupi kebutuhan ekonomi ribuan keluarga. Angka ini sanggup melebihi usaha waralaba yang juga menjamur di kota itu. Bias kita bayangkan, segerobak angkringan umumnya mampu menyerap dua sampai empat orang pembantu/pekerja.
Prospek bisnis angkringan
Memang dengan modal kecil skala usaha ini, tapi sangat memberdayakan. Terlebih jika angkringan tersebut juga menjual bermacam makanan yang biasanya “nitip”, yang dibuat oleh orang lain dan dititipkan ke angkringan-angkringan. Maka akan semakin terlihat begitu banyaknya keluarga yang terbantu dari segi ekonomi. Jika kita hitung secara ekonomis, satu gerobak angkringan dapat menghasilkan sekitar Rp. 200.000 hingga Rp. 500.000 atau lebih dalam satu malam.
Berdasar fakta ini banyak orang kemudian ramai-ramai membuka bisnis kuliner dengan modal kecil ini, jadi sangat mudah kita temui hampir di setiap sudut kota Jogja. Paling banyak angkringan biasanya terdapat di daerah sekitar kampus. Sangat beralasan, karena mahasiswa perantau yang suka nongkrong dan membutuhkan camilan atau makanan yang relatif murah, atau yang pnting kenyang.
Tak hanya mahasiswa, konsumen angkringan juga masyarakat kebanyakan, mulai dari tukang becak sampai tukang parkir. Tapi kini angkringan juga diminati oleh masyarakat menengah ke atas yang juga ingin menikmati tongkrongan malam di Jogja. Jika kita sedang beruntung, tak jarang bisa bertemu dengan seniman Jogja yang sering ada di televisi.
Bandingkan asuransi mobil di GoBear Indonesia
Selayaknya mobil-mobil yang digunakan dalam penyediaan jasa Go-Car dan Grab, asuransi mobil sudah mulai dikenal banyak masyarakat Indonesia. Apalagi nilai asuransi dalam sebuah kendaraan, menjadi penting karena banyaknya permasalahan jalanan walaupun kita sebenarnya sudah dilindungi asuransi kesehatan dari Jasa Raharja, resiko bisnis masih membayangi para pebisnis yang menggunakan mobil pribadi maupun perusahaan, termasuk dalam bisnis angkringan ini.
Jika Anda ingin merintis usaha angkringan menggunakan mobil, ada baiknya bagi Anda untuk menggunakan asuransi mobil agar resiko bisnis Anda dapat terjaga. Bandingkan asuransi mobil yang paling cocok dengan Anda di GoBear, sebuah perusahaan yang membandingkan jasa-jasa keuangan di Indonesia secara independen.
Nah, kembali lagi, saat ini angkringan telah jadi ikon kota Jogja. Ini menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan domestik, bahkan mancanegara untuk datang ke Jogja. Gimana ya? Jika kita yang di daerah lain juga mencoba bisnis kuliner angkringan sederhana dengan modal kecil ini? Dengan menu yang menarik di tengah keramaian kota, sudah pasti sangat menguntungkan.