Konser Putih Bersatu, Makna Kesatuan Pendukung Jokowi – Ma’ruf

Masa kampanye memang telah usai, tetapi gegap gempitanya seolah tetap abadi. Kenangan acara ini terus hidup dalam kepala entah ratusan ribu, atau jutaan orang tetapi begitu banyak massa berkumpul memenuhi Stadion Gelora Bung Karno pada 13 April kemarin. Mereka datang dengan tekad yang sama yakni menunjukan dukungan kepada Calon Presiden 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Acara ini seolah menjadi penutup yang manis di hari terakhir kampanye terbuka.

konser putih bersatu

Konser putih bersatu dimotori oleh sejumlah Artis, seniman dan budayawan yang kemudian bersatu bersama rakyat yang lain menyuarakan persatuan dan kesatuan. Banyaknya massa yang berkumpul mengular dari mulai bundaran HI menuju ke GBK kemudian menunjukan bahwa pendukung 01 memiliki kekuatan besar dan seolah mengatakan bahwa mereka ada dan optimis untuk menang. Peserta acara memasuki GBK tepat pukul 12.00 WIB, lalu konser putih bersatu dijadwalkan untuk berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Dengan digelarnya Acara ini, juga menegaskan bahwa capres Jokowi-Ma’ruf serius untuk menjaga Pancasila sebagai ideologi negara dan NKRI adalah harga mati. Pak Jokowi bertindak sebagai pemimpin yang seharusnya, yaitu menumbuhkan optimisme dan keyakinan bahwa kita bangga sebagai bangsa Indonesia.

Konser ini  juga bukan hanya sekadar bentuk dukungan untuk Pak Jokowi semata. Tetapi juga menjadi momen perayaan atau syukuran atas semua kinerja kerja nyata dari kepemimpinan pemerintahan Pak Jokowi yang berusaha mewujudkan pembangunan Indonesia secara adil dan makmur. Kerja Jokowi sudah terbukti dan sudah dirasakan oleh masyarakat, proyek Infrastruktur yang puluhan tahun terbengkalai bisa selesai hanya dalam hitungan 4.5 tahun beliau memimpin. Selain itu program-programnya yang diluncurkan juga berdampak positif bagi kehidupan masyarakat.

KonserPutihBerSATU

Yang menarik, setelah konser putih bersatu peserta kompak untuk membersihkan tempat acara. Mereka menamakan diri sebagai Semut Putih itu menyiapkan kantong plastik berukuran besar berwarna hitam yang kemudian digunakan untuk menampung sampah yang terkumpul. Mulai dari lapangan Stadion GBK hingga area tribun juga tidak luput untuk dipunguti sampahnya. Di luar area Stadion GBK suasana yang sama juga terlihat dilakukan mereka memunguti sampah tanpa ragu.

Inilah seharusnya acara politik dapat berjalan dengan santun, nyaman, teduh dan damai. Sehingga bisa mencerminkan kedewasaan demokrasi di negara kita.