Pelajaran Hidup dari Pemilik Supercar

Ini adalah sebuah cerita inspiratif dari “Muchlis Ochi Brilianto” tentang seseorang yang begitu low profile, meskipun ia memiliki kekayaan yang melimpah. Sebuah pelajaran hidup yang bisa kita tiru dan aplikasikan kedalam kehidupan kita.

mobil

Beberapa hari kemarin sempet main dan ngobrol ma koko RK, temen satu klub di klub supercar Brotherhood Club Indonesia yang super baik orangnya.

Beliau pengusaha properti, pemilik jaringan hotel, ruko dan perumahan elit di suatu daerah. Beliau ini bisa dikatakan memiliki “dream garage” manusia normal di muka bumi. Garasinya penuh supercar seperti Lamborghini Aventador, Ferrari 458 italia, Ferrari F430 spyder, Nissan GTR R35, BMW M4, bahkan Mclaren 650S beliau juga punya… Malah beliau lg inden Porsche GT2RS…

Tapi di akun medsosnya, dia sama sekali tidak pernah menampilkan foto-foto supercarnya, paling cuma foto anjing peliharaannya, foto sama temen-temennya atau foto sama anak istrinya, malah foto profilnya cuma pajang foto jengkol dimasak bumbu sambal ???. Begitu saya tanya alasannya, koko RK bilang begini :

“Wah, saya beli supercar untuk saya nikmati sendiri bro, saya bawa jalan ke jalan tol untuk menikmati raungan mesinnya dan sensasi mengendarainya… ”

“Saya beli supercar bukan buat bahan saya mendapatkan pujian atau kata WAH dari orang lain, bahkan orang lain menganggap saya tidak punya uang bagi saya sih gak mslh, tidak merugikan saya juga kok bro… ”

“Katakanlah gini bro, kamu punya temen yang ngerasa dirinya kaya, terus dia pamer-pamer dan posting foto di medsos klo dia beli cincin berlian seharga 100 juta, mungkin orang yang dibawahnya melihat temenmu itu wah dan keren karena mampu beli cincin harga ratusan juta, tapi kalau yang melihat itu adalah orang-orang yang jauh diatasnya, yang memakai jam tangan RICHARD MILLE seharga 2 Milyar, maka temenmu itu bisa dijadikan bahan tertawaan karena baru beli cincin hanya seharga 100 juta saja dipamerin”

“Kata-kata keren dan wah itu ambigu, beda orang beda ukuran sandal bro, tergantung yang melihatnya itu dari sudut pandang atas atau bawah”

“Yang terpenting, kunci bahagia itu tatkala kita bisa menikmati hidup tanpa ada gunjingan dari orang lain, melihat orang lain tersenyum saat kita bisa berbagi dan membantunya serta meluangkan waktu untuk anak istri bro… Bahagia bukan membahas mengenai bagaimana kita dipuji oleh orang lain… , tapi lebih jauh dari itu… ”

“Maka Tuhan juga akan mencintai kita”

Saya nyimak kata-katanya, manggut-manggut sambil menghapus beberapa postingan di beranda saya.

Makasih banyak ko, saya serasa di tampar abis denger pendapatnya koko, saya belajar banyak dr koko… ?

Ket : ini foto yang saya ambil secra diam-diam dari depan rumahnya koko RK, bahkan mobil sekelas Toyota Vellfire dan Toyota Harrier sehari-hari dibiarin kepanasan dan keujanan di depan rumah beliau karena garasinya penuh.