Dunia serba digital mau tak mau berdampak juga pada sistem penerimaan kerja. Jika dulu para pelamar harus datang langsung untuk menyerahkan surat lamaran beserta persyaratakn lain, maka saat ini, cukup dengan jaringan internet dan komputer, semua file terkait lamaran pekerjaan bisa dengan cepat dan mudah sampai di perusahaan tujuan. Meski dianggap lebih efektif dan menghemat biaya, namun mengirim lamaran via email justru lebih sering mengalami penolakan. Parahnya lagi, para pelamar ini kterkadang tidak menyadari kesalahan yang telah diperbuat hingga membuat dokumen yang dikirimnya ssama sekali tidak dilirik oleh HRD atau pihak rekruitmen.
Berikut ini adalah 5 kesalahan fatal yang paling ssering dilakukan ketika mengirim lamaran pekerjaan via email.
1.Body email yang kosong
Ody email atau badan surat menjadi salah satu unsur krusial ketika mengirim lamaran via email. Tanpa menulis body email, sama halnya seperti mengirimkan sesuatu pada orang tanpa memberikan pesan atau maksud pengiriman tersebut. Aneh, bukan? Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa body email bukanlah hal yang penting dan tidak perlu diisi. Selain untuk memaparkan maksud lamaran kerja, penulisan body email juga akan memberikan kesan sopan dan profesional. Ketika mengirim email tanpa body email, kemungkinan justru email tersebut akan terdeteksi sebagai email sampah dan masuk ke dalam folder spam atau junkmail.
2.Menggunakan bahasa sehari-hari
Gaya penulisan secara tidak langsung juga menggambar kepribadian seseorang. Sehingga penulisan dalam email, khususnya body email juga perlu diseimbangkan antara gaya formal dan kasual. Bahasa yang profesional juga akan memberikan kesan tersendiri pagi rekruiter. Namun yang paling penting adalah tata bahasa yang baik dan benar tanpa typo.
3.Judul yang tidak spesifik
Judul atau subjek dalam email turut memainkan peran penting dalam diterima atau tidakya sebuah lamaran pekerjaan. Perlu diingat juga bahwa perekrut menerima email lamaran yang tidak sedikit dalam sehari. Oleh karena itu, judul email yang spesifik dan detail sesuai dengan ketentuan akan sangat memudahkan perekrut dalam memilah emailnya. Namun perlu diperhatian juga format email seperti apa yang telah ditentukan.
4.Lamaran kerja yang tidak jelas
Dalam menulis lamaran kerja, perlu didata terlebih dahulu mengenai informasi penting apa saja yang perlu disampaikan. Jangan bertele-tele dengan kalimat-kalimat kurang informatif yanng bersifat subjektif. Beberapa contoh surat lamaran kerja yang baik saat ini bisa dengan mudah diperoleh dari berbagai sumber terpercaya.
5.Ukuran file lampiran yang terlalu kecil atau besar
Besar kecilnya ukuran lampiran biasanya berhubungan dengan resolusi desain CV yag diunggah. Ukuran file yang dilampirkan sebaikanya diperhatikan agar tidak terlalu besar maupun kecil. Apabila resolusinya terlalu kecil, maka CV akan terlihat kurang maksimal atau bahkan tampak terpecah. Begitu juga dengan resolusi yang terlalu besar akan membuat ukuran file menjadi besar pula. Hal ini bisa menghambat proses pengunduhan oleh rekruiter. Perlu diingat juga bahwa jumlah pelamar bisa puluhan bahkan ratusan, sehingga ukuran file yang terlalu besar berpotensi ditinggalkan atau tidak dibuka sama sekali oleh pihak rekruiter. dapat membuat ukuran file terlalu besar sehingga sulit dilihat oleh perekrut.