kalau menurutmu kita ada masalah ceritalah langsung kepadaku, jangan ke orang lain. Karena orang lain bisa jadi bumbu pedas bagi hubungan kita. Kita sudah dewasa, bukan lagi anak-anak yang ketika bertengkar mencari teman untuk membela kita.
Bersikaplah dewasa, jika kita ada masalah ngomong langsung padaku, ayo kita selesaikan baik-baik tanpa harus mencari siapa yang salah dan benar🙏
Setiap hubungan memiliki masalahnya sendiri dan terkadang itu semakin buruk dan mengarah pada pertengkaran. Banyak orang yang tidak siap untuk menghadapinya, terutama pasangan-pasangan yang baru menikah. Padahal, setiap pasangan pasti pernah bertengkar. Tidak ada keajaiban sehingga sebuah hubungan bebas konflik. Jadi, bagaimana sebaiknya kita menyikapi hal ini?
Mulailah Diskusi dengan Lembut
Seperti yang mungkin Kamu duga, memulai percakapan dengan “Kamu Egois!” bukanlah ide yang bagus. Serius, jika Kamu tidak ingin pasangan menjadi defensif dan marah, sederhananya, jangan memulai diskusi dengan cara yang akan menyulut hal itu. Memulai dialog dengan serangan cenderung membuat pasangan tidak mau mendengarkan defensif atau tidak empatik.
Perlu digaris bawahi perbedaan penting antara “mengeluh” dan “mengkritik”. Mengeluh tentang masalah atau perilaku tertentu sama sekali tidak masalah. Tetapi mengkritik adalah saat Kamu menampilkan masalah sebagai kekurangan pada pasangan. Memberi tahu seseorang bahwa Kamu tidak menyukai perilakunya adalah langkah yang tepat dan perlu. Sementara menuduh mereka sebagai orang yang menyebalkan adalah kurang konstruktif.
Pasangan yang bahagia melihat masalah sebagai masalah bersama. Sementara pasangan yang tidak bahagia, menganggap masalah terjadi seolah-olah itu disebabkan oleh kesalahan pasangannya. Jangan berkata “Segalanya akan indah jika Kamu melakukan persis seperti yang Aku katakan. Karena Kamu selalu mengacau, Aku jadi menderita karenamu.”
Fokus pada masalahnya, bukan orangnya. Bersikaplah lembut, bahkan jika kamu benar, merasa benar sendiri tidak akan banyak membantu.
Tetap tenang
Aku tahu, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tapi ini sangat besar pengaruhnya. Ketika segala sesuatunya menjadi emosional, jantung mulai berdegup kencang, kortisol dan adrenalin mulai terpompa dan ini mengarah pada serangkaian efek negatif yang tidak dapat Kita kendalikan. Kita akan kesulitan mendengarkan, berempati, dan memecahkan masalah.
Pernah berdebat sengit dan menyadari bahwa itu tidak akan berhasil? Jika sudah demikian, istirahat dan ambil jeda. Alihkan perhatian selama waktu itu. Saat Kamu berdua sudah lebih tenang, coba lagi untuk bertukar fikiran.
Tetap positif
Bahkan di tengah pertengkaran, pasangan yang baik sering kali mengutarakan pernyataan positif seperti: “Poin yang baik”, “Katakan lebih banyak tentang perasaan dan kebutuhanmu”, dan “Jika itu sangat penting bagi Kamu, mari kita cari cara untuk buat itu terjadi. “Hindari komentar negatif yang tidak membangun seperti: “Itu sangat bodoh”, “Kamu sangat egois” dan, “Aku ingin sekali menutup mulutmu”. Tidak akan berhasil jika diskusi penuh dengan hal negatifan, yang terutama ditandai oleh kritik, sikap defensif, dan penghinaan.
Kesimpulan
Inil cara mengatasi masalah dalam sebuah hubungan:
- Mulailah dengan lembut: Fokuslah pada masalahnya, bukan orangnya.
- Tetap tenang: Saat emosi naik, kebahagiaan akan pergi
- Tetap positif: kunci untuk hubungan yang bahagia.
- Terima pengaruh: Benar-benar mendengarkan kebutuhan pasangan dapat memastikan kita saling memahami
- Seringkali, tidak ada yang menang. Jadi besikaplah baik: Seperti yang pernah dikatakan Aristoteles, “Kita tidak selalu mendapatkan apa yang Kita inginkan, tetapi jika mencoba kadang-kadang, Kita mendapatkan apa yang dibutuhkan.”
Jadi, apa lagi yang harus dilakukan agar suatu hubungan berhasil dan mengatasi masalah? Ini tidak semua tentang berdebat dengan cara yang benar. Tetapi Kita perlu bersenang-senang. Teruslah berusaha, teruslah berpetualang, teruslah bersikap seperti yang dilakukan saat pertama kali mulai berkencan.