Cara Menghilangkan Ruam Popok Agar Kulit Bayi Lebih Sehat

ruam popok bayi
unsplash

Ruam popok menjadi masalah kulit yang paling umum terjadi terutama pada bayi berusia di bawah 2 tahun [1]. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut, sistem kekebalan tubuh bayi masih belum sempurna begitu pula dengan kondisi kulitnya yang begitu rentan.

Meskipun tergolong sebagai peradangan kulit ringan hingga sedang yang dapat sembuh dengan sendirinya, bukan berarti ruam popok bisa dibiarkan [1]. Pasalnya, selain membuat tidak nyaman, ruam berkepanjangan dapat memicu timbulnya infeksi bakteri maupun jamur yang semakin memperparah iritasi.

Kabar baiknya adalah beberapa langkah mudah dapat dilakukan sebagai cara mengatasi ruam popok. Cara tersebut bahkan bisa dijadikan kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari supaya kulit buah hati lebih sehat dan selalu dalam kondisi baik. Berikut adalah langkah yang bisa dicoba:

  • Ganti popok 3-4 jam sekali

Langkah pertama yang efektif mencegah dan meringankan ruam popok pada bayi adalah dengan menjaga kebersihan diri si Kecil, salah satunya dengan cara rutin mengganti popok setiap 3-4 jam sekali. Meskipun popok mungkin belum penuh dalam rentang waktu tersebut hal ini bukanlah masalah karena tujuannya adalah mengurangi kontak antara kulit bayi dengan kotorannya.

Mengganti popol secara rutin juga membantu menjaga kulit bayi agar tidak terlalu lembab dan hangat. Sebagai informasi, permukaan kulit yang lembab, hangat dan tertutup – termasuk tertutup popok—adalah kondisi sempurna untuk jamur berkembang biak. Dengan mengganti popok sebelum penuh, kelembaban dan suhu kulit bayi menjadi normal kembali dan jamur enggan menghampiri.

  • Hindari penggunaan popok ketat

Selain masalah kebersihan diri, gesekan dengan permukaan popok juga menjadi faktor pemicu terjadinya ruam. Kulit bayi yang sangat peka bisa saja lecet atau iritasi ketika bergesekan dengan popok apalagi dalam waktu lama. Kemungkinan ini akan semakin besar ketika popok terlalu menempel pada kulit atau ketat.

Maka dari itu, ada baiknya untuk membeli popok dengan ukuran yang longgar. Penentuan ukuran ini tidak bisa dilakukan berdasarkan usia bayi mengingat posturnya yang berbeda-beda. Gunakan berat badan si Kecil sebagai acuan dalam memilih ukuran popok agar tidak terlalu ketat dan mengakibatkan gesekan yang menjadikan peradangan.

rekomendasi salep untuk bayi

  • Biarkan kulit bayi “bernafas”

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kondisi kulit yang lembab, hangat dan tertutup popok dapat memicu pertumbuhan jamur yang dapat memperparah kondisi ruamnya. Untuk menyiasati hal tersebut, Mama bisa memberikan waktu bebas popok, misalnya setiap habis berganti atau mandi, agar kulitnya dapat bebas bernafas.

Selain memberikan sirkulasi udara yang dibutuhkan kulit, cara ini juga dapat membuat kulit lebih kering dan segar. Kulit yang kering dan bebas lembab berlebih cenderung jauh dari ruam popok. Jadikan ini sebagai kebiasaan agar buah hati lebih nyaman saat popoknya dipasang kembali.

  • Aplikasikan salep ruam

Cara terakhir yang dapat ditempuh untuk mengatasi ruam popok adalah dengan mengaplikasikan salep ruam popok yang mengandung bahan aman dan alami, misalnya vitamin B5. Salep ini berkhasiat untuk meredakan iritasi sekaligus merangsang regenerasi kulit sehingga lecet karena iritasi dapat sembuh lebih cepat.

Salep ruam popok juga dapat digunakan untuk mencegah ruam mengingat salah satu fungsinya adalah meningkatkan skin barrier atau ketahanan permukaan terluar kulit. Aplikasikan salep ruam terutama di area yang tertutup popok setelah dibersihkan dan dikeringkan.

Jika ruam tidak mereda setelah melakukan berbagai hal di atas, ada baiknya segera menghubungi dokter karena bisa jadi ada infeksi atau faktor lain yang memperparah ruamnya. Dan, selalu jaga kebersihan tubuh buah hati agar ruam tidak semakin menjadi-jadi.

  1. George Krucik, Diaper Rash: Cause, Symptoms, & Diagnosis, Healthline, 27 Februari 2020. Diakses pada tanggal 21 April 2022 dari https://www.healthline.com/health/diaper-rash#Types
  2. Carissa Stephen, Home Remedies for Diaper Rash, Healthline, 29 November 2021. Diakses pada tanggal 21 April 2022 dari https://www.healthline.com/health/home-remedies-diaper-rash