Selain berhak bahagia, kamu juga berhak sedih. Untuk sesaat, merasa gak baik baik aja boleh kok :’)
Perbedaan utama antara kesedihan dan depresi adalah berkaitan dengan penyebab perubahan mood dan berapa lama kita merasa seperti itu. Merasa sedih tidak selalu berarti mengalami depresi. Jika suasana hati kita terkait dengan peristiwa baru-baru ini, seperti putusnya hubungan, normal bagi kita merasa sedih. Tetapi jika perpisahan itu terjadi beberapa bulan yang lalu, atau kita tidak melihat alasan yang jelas untuk perubahan suasana hati tiba-tiba sedih dan mulai mengganggu cara kita menjalani hidup, maka mungkin kita telah sampai pada fase depresi.
Mari kita lihat perbedaan antara kesedihan dan depresi.
Kesedihan:
- Adalah bagian dari pasang surut kehidupan, dan umumnya itu tidak berlangsung lama
- Adalah reaksi umum terhadap rasa kekesalan atau kekecewaan
- Adalah emosi yang dapat melibatkan pikiran negatif tetapi biasanya tidak melibatkan pikiran untuk bunuh diri.
Depresi:
- Adalah perasaan yang bisa berlangsung lebih lama (lebih dari dua minggu) dari kesedihan dan gejala lainnya. Gejala ini mungkin termasuk sulit tidur, lemas, masalah konsentrasi, pesimisme, kehilangan harapan, pikiran untuk bunuh diri, dan masalah nafsu makan.
- Memiliki penyebab yang rumit, yang mungkin melibatkan komponen genetik atau biologis. Mungkin orang tersebut pernah mengalami trauma atau tekanan psikologis
- Dapat menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan atau gangguan tidur.
- Menyakitkan secara mental dan bisa mengubah hidup.
Ingat…
- Setiap orang terkadang merasa sedih.
- Kita bisa belajar mengelola kesedihan
- Merasa sedih bukan berarti kita mengalami depresi
- Jika merasa sedih terus-menerus selama lebih dari dua minggu atau kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas, mungkin itu adalah tanda kita mengalami depresi.
Dalam hal ini, penting untuk mencari bantuan dari orang-orang terdekat atau psikolog agar kita bisa melewati fase ini dengan baik.