Kutipan Novel Perahu Kertas Dee lestari

Kutipan Novel Perahu Kertas Dee lestari – Novel yang keren banget dan sempat juga diangkat ke layar lebar sebagai film perahu kertas diperankan oleh Maudy Ayunda dan Adipati Dolken. nah dalam Novel nya banyak kutipan kutipan yang rasanya keren banget untuk dibaca lagi.

Novel perahu Kertas terbit pada tahun 2009 dengan penerbit Bentang Pustaka Bandung. Perahu Kertas  dengan tema remaja yang sangat kental sangat sukses di terima di kalangan pembaca novel.

Sinopsis Buku 
Buku ini menceritakan seorang remaja pria yang baru lulus SMA yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi.

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra. (*wikipedia)

 

“aku gak mau sepuluh, dua puluh tahun dari hari ini, aku masih terus-terusan memikirkan orang yg sama. bingung di antara penyesalan dan penerimaan.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir, selama kita diam selamanya dia tetap jadi hantu, ga akan pernah jadi kenyataan”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Akan ada satu saat kamu bertanya: pergi ke mana inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tetapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah,tidak berarti harus cari pacar baru kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.Cinta bisa tumbuh sendiri,tetapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,apalagi kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu?”
 
-Nasihat Poyan pada Keenan suatu hari”
― Dee, Perahu Kertas
 
"Kutipan Novel Perahu Kertas 2"

 

“Gy, jalan kita mungkin berputar, tetapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri. Satu saat kamu akan jadi penulis dongeng yang hebat. Saya yakin”
― Dee, Perahu Kertas
 
“buat apa dia kembali? buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama dengan apa yang kita pikirin. Ujung-ujungnya kita juga tahu kok, mana yang diri kita sebenernya, mana yang bukan diri kita. Dan kita juga tahu apa yang pengen kita jalani.
 
Keenan.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Perjalanan hati itu bukannya tanpa resiko.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Saya belajar dari kisah hidup seseorang. Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Jadi, kalau Keenan bilang, Keenan telah memilih saya, selamanya Keenan tidak akan pernah tulus mencintai saya. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Bersama kamu, aku tidak takut lagi menjadi pemimpi.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Kamu hebat,” decaknya, “itu memang keajaiban. Saya bisa merasakan, anak-anak tadi nyaman banget dengan diri mereka sendiri. Kamu berhasil memancing karakter mereka keluar. Mereka jadi percaya diri, punya harga diri. Punya kebanggaan”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Kenangan itu cuma hantu di sudut pikiran. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia akan tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“What people say realistic, may not necessarily the same as what we think. At the end we will know which one Is ourselves, which one is not.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Your road may turn around, but at one time, at some point, you’ll definitely have a chance to be yourself.”
― Dee, Perahu Kertas
 
“Ujung-ujungnya kita juga tahu kok, mana yang diri kita sebenernya, mana yang bukan diri kita.”
― Dee, Perahu Kertas
 
Keenan: Jadi.. kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?
Kugy: Yah, kalau memang itu jalannya, kenapa nggak?
– Perahu Kertas, halaman 37
 
Dalam cerpen itu, saya tidak menemukan diri kamu. Yang saya temukan adalah penulis yang pintar merangkai kata-kata, tapi nggak ada nyawa.
– Kennan, Perahu Kertas, halaman 54
 
Yang jelas kalo lu ternyata nggak punya feeling sama dia, jangan juga lu gantungin, apalagi ngasih harapan.
– Eko, Perahu Kertas 128
 
Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda.
– Ojos, Perahu Kertas, halaman 147
 
Kamu bebas percaya apapun yang kamu mau. Saya nggak bisa mengubah anggapan kamu. Hanya kamu sendiri yang bisa.
– Keenan, Perahu Kertas, halaman 152
 
Aku nggak butuh maaf kamu. I just want you to love me. Why can’t you just love me?
– Wanda, Perahu Kertas, halaman 152
 
Kamu bisa beli lukisan-lukisan ini, Wanda, tapi kamu nggak akan pernah bisa membeli saya.
– Keenan, Perahu Kertas, halaman 178
 
Nasi bisa dibeli, tapi rasa percaya? Seluruh uang di dunia ini tidak cukup membelinya.
– Perahu Kertas, halaman 181
 
Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.
– Luhde, Perahu Kertas, halaman 205
 
Langit ini cuma tertutup awan. Kalau Keenan bisa menyibak awan-awan itu, Keenan akan menemukan banyak sekali bintang. Dan dari sekian banyak bintang, akan ada satu yang berjodoh dengan kita.
– Luhde, Perahu Kertas, halaman 206
 
Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan.
– Luhde, Perahu Kertas, halaman 221
 
Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah, tidak berarti harus cari pacar baru, bukan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui. Cinta bisa tumbuh sendiri, tapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya, apalagi kalau tidak dipelihara.
– Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 230
 
Dimanapun kamu.. semoga pesan ini sampai, meski tanpa perahu.. aku sangat kehilangan kamu.
– Kugy, Perahu Kertas, halaman 232
 
Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?
– Kugy, Perahu Kertas, halaman 332
 
Biarpun satu dunia ngegoblok-goblokin aku, tapi memang ini yang aku mau. Aku pingin jadi penulis dongeng. Dari dulu sampai sekarang.. nggak berubah.
– Kugy, Perahu Kertas, halaman 362
 
Kita nggak pernah tahu kalau nggak dicoba.
– Kugy, Perahu Kertas, halaman 376

 

"Kutipan Novel Perahu Kertas"


Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja.
– Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391
 
Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.
– Pak Wayan, Perahu Kertas, halaman 391
 
Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati. Dengerin aja hati kamu.
– Karel, Perahu Kertas, halaman 404
 
Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.
– Remi, Perahu Kertas, halaman 427
 
Saya ingin melepas Keenan pergi. Sebelum kita berdua berontak, dan jadi saling benci. Atau bersama-sama cuma karena menghargai.
– Luhde, Perahu Kertas, halaman 429
 
Hati tidak pernah memilih. Hati dipilih. Karena hati tidak perlu memilih. Ia selalu tahu ke mana harus berlabuh.
– Luhde, Perahu Kertas, halaman 430
 
“Aku nggak kepingin, sepuluh…dua puluh tahun lagi dari sekarang, aku masih merasa sakit di sini tiap kali ingat kamu.” – Kugy
 
“Saya nggak melihat cinta ini ada ujungnya.” – Keenan
 
“Saya cinta sama kamu. Dari pertama kali kita ketemu, sampai hari ini, saya selalu mencintai kamu.” – Keenan
 
“Secerdas-cerdasnya otak kamu, nggak mungkin bisa dipakai untuk mengerti hati.” – Karel
 
“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya” – Remi
 
“Saya kangen sekali. Saya kehilangan sekali.” – Kugy
 
“Di mana pun kamu…semoga pesan ini sampai,….aku sangat kehilangan kamu.” – Kugy
 
“Itu namanya nggak menikmati hidup.” – Kevin
 
“Tidak mudah menjadi bayang-bayang orang lain. Lebih baik, tunggu sampai hatinya sembuh dan memutuskan dalam keadaan jernih. Tanpa bayang-bayang siapa pun,” – Poyan
 
“Lu cuma perlu tahu diri.” – Noni
 
“Nggak tahu kenapa, saya merasa kehilangan kamu.” – Keenan
 
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar hitam yang kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap ada disana. Bumi hanya sedang berputar.” – Luhde
 
“Nggak tahu apa jadinya kalau nggak ada kamu,” – Keenan
 
“Kayaknya cuma aku satu-satunya yang nggak nyadar betapa…, betapa berharganya kesempatan ini,” – Kugy
 
“Ketidaktahuan adalah awal yang baik. Segala sesuatu diawali dengan tidak tahu,” – Poyan
 
“Kamu seperti malaikat.” – Keenan
 
“Ikuti saja kata hati kamu. Kemana pun itu. Hati tidak bisa berbohong,” – Luhde
 
“Hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain….” – Poyan
 
“Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar. Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.” – Kugy
 
“Di angkasa…di awan…di jalanan…semua memori dan perasaan seolah berlomba-lomba untuk bangkit.” – Perahu Kertas
 
“Mengapa manusia satu itu begitu susah dilupakan?” – Keenan
 
“Dan, sepertinya orang itu bukan dia.” – Kugy
 
“Saya memang egois, saya tidak mau kehilangan kamu. Tidak mau…,” – Luhde
 
“I just love you. Sesederhana itu.” – Remi
 
“Mungkin memang tak perlu ia mengetahui. Hanya memahami” – Perahu Kertas
 
“Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa2, selamanya dia tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan”-Luhde
 
“Kamu mebuat saya yakin bahwa Charles Darwin memang benar. Evolusi itu memang bisa terjadi.” – Keenan
 
“Tidak ada yang salah, mungkin aku yang memang terlalu berarap” – Kugy
 
“Buat apa dia kembali? Buat apa muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti?” – Kugy
 
“Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu” – Luhde
 
"Kutipan Novel Perahu Kertas Dee lestari"

“Jalan kita mungkin berputar, tapi suatu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri.” – Keenan

 
“Kadang-kadang sahabat yg baik itu justru harus tahu diri,” – Kugy
 
“Kamu…terlalu berharga buat saya.” – Remi
 
“Aku nggak bisa maksain diri menyukai apa yang sebetulnya bukan minatku, walaupun aku mampu.” – Kugy
 
“Dia sangat istimewa buat saya” – Remi
“Hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja.” – Poyan
 
“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun.” – Poyan
 
“Kalau memang betul itu kata hati kamu, ikuti saja.” – Karel
 
“Segala sesuatunya bisa berubah.” – Noni
 
“Tidak ada rahasia. Tidak ada lagi mimpi. Karena mimpi itu sudah kami jalani. Sekarang. Selama-lamanya

Klik no halaman untuk melihat Kutipan Novel lain nya

HALAMAN                               1                     2                    3                Back-Next                     4   
.

Tinggalkan Balasan